Begini Penjelasan Manajemen PT TBS Soal Dugaan Pencemaran Lingkungan

- Publisher

Selasa, 14 Januari 2025 - 22:10 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketgam: Pesisir Pantai Desa Pu,ununu dan Sekitaran Jetty PT. TBS. Foto diambil Tanggal 12 Januari 2025.

i

Ketgam: Pesisir Pantai Desa Pu,ununu dan Sekitaran Jetty PT. TBS. Foto diambil Tanggal 12 Januari 2025.

BOMBANA – Manajemen PT Tambang Bumi Sulawesi (TBS) yang beroperasi di Desa Pu’ununu Kecamatan Kabaena Selatan Kabupaten Bombana, angkat bicara terkait pencemaran lingkungan di pemberitaan dibeberapa media akhir-akhir ini.

Menurut Nindra, dari pihak PT TBS mengatakan, bahwa sampai hari ini sungai Watalara yang menjadi obyek pemberitaan belum pernah terjadi banjir ataupun pencemaran yang bisa merusak biota laut, dan foto yang beredar dalam pemberitaan merupakan foto dua tahun lalu.

“Itu bukan banjir, tapi keruh akibat tingginya curah hujan. Foto banjir di rumah warga itu di ambil dua tahun lalu, dan saat kegiatan penambangan kami sedang berhenti,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, lanjut dia, kalaupun terjadi banjir, aktivitas pertambangan bukan satu-satunya penyebabnya, melainkan ada faktor lain yang tentunya diluar kendali manusia.

Ket: Foto Di Ambil Dua Tahun Lalu

“Kalau kita berbicara banjir, dari dulu sebelum ada penambangan di Pulau Kabaena, setiap hujan deras pasti air sungai dan muara kali pasti keruh airnya. Sekarang ini karena tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan air keruh di Sungai Watalara, bukan banjir,” tutur Nindra kepada media ini, Selasa, 14 Januari 2024.

Baca Juga :  Pihak Berwenang Diminta Tanggapi Keluhan Masyarakat Soal Aktivitas PT TBS

Ia juga menyebutkan bahwa tingginya curah hujan tidak hanya membuat keruh sungai Watalara, tapi terjadi juga disebagian pesisir pantai wilayah desa Pu,ununu dan Desa Pongkalaero.

”Keruhnya air tidak hanya terjadi diwilayah IUP kami, tapi terjadi juga dipesisir IUP lain”, kata Nindra.

Selain itu, pihaknya berkomitmen menerapkan kaidah pertambangan yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pembuatan Check Dump dan Sparing Baku Mutu Air pihak TBS sudah buat dan adakan. Khususnya sparing itu dipantau langsung oleh KLHK karena sistem online.

Ketgam: Kondisi Terkini Sungai Watalara. Foto Diambil Tanggal 12 Januari 2025.

Ia juga meminta kepada semua pihak untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu negatif yang berseliweran yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Dan sampai saat ini, Keadaan air sungai dan air laut di wilayah IUP kami Jernih.

Terpisah, Kepala Desa Pu,ununu Laode Syamsul Bahri mengungkapkan, jika perubahan warna air di sungai Watalara merupakan hal yang biasa, sebab perubahan warna air tersebut hanya terjadi jika turun hujan berhari – hari.

Baca Juga :  SKAK Beberkan Dugaan Kejanggalan Seleksi Direksi dan Dewan Pengawas Perumda Sultra

“Hal yang biasa, karena faktor alam. Karena setelah satu hari kemudian air sudah jernih kembali,” ungkapnya saat dikonfirmasi via telepon selulernya, 14 Januari 2025.

Selain itu, kata dia, warna tanah gunung-gunung di desa Pu,ununu sebagian besar berwarna merah, sehingga menjadi hal yang wajar jika hujan berhari-hari dapat merubah warna air sungai.

Ketgam: Kondisi Pesisir Pantai Sektiran Jetty PT. TBS dan Desa Pu,ununu. Foto diambil Tanggal 12 Januari 2025.

“Tanah merah memang di gunung – gunung di atas yang aliran sungai disini. Setiap hujan keras berhari hari pasti begitu airnya, dan sudah terjadi seperti itu jauh sebelum ada tambang disini,” tuturnya.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil pengamatannya, aktivitas nelayan diwilayah desa Pu,ununu masih berjalan normal seperti biasanya.

“Saya liat nelayan masih beraktivitas seperti biasa, tidak adaji yang mengeluh terkait keadaan air,” tutupnya.*

Berita Terkait

Skandal 20 ASN Pejabat Eselon Dua Pemprov DKI Jakarta Gunakan Ordal Mencuat
Pembangunan Dermaga Patinggu Dilaporkan ke Kejati Sultra Gegara Dugaan Korupsi
DPD PTI Sultra Beberkan Mafia BBM Solar Subsidi, Minta Kajati Sultra Tindaki
SPBU Cialam Jaya Layani Pembeli BBM Subsidi jenis Solar Lewat Aplikasi My Pertamina
Ketua DPRD dan KPUD Koltim Didesak Tak Terburu-buru Soal PAW
Ipda AG Resmi Dilaporkan ke Propam Polda Sultra Soal Dugaan Kasus Pengrusakan
PT TMS Beri Penjelasan Kepemilikan yang Sah dan Klarifikasi Informasi Simpang Siur
PT SDP Serahkan Posyandu untuk Masyarakat Baruga
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 12 Agustus 2025 - 12:04 WITA

Skandal 20 ASN Pejabat Eselon Dua Pemprov DKI Jakarta Gunakan Ordal Mencuat

Jumat, 8 Agustus 2025 - 12:10 WITA

Pembangunan Dermaga Patinggu Dilaporkan ke Kejati Sultra Gegara Dugaan Korupsi

Senin, 4 Agustus 2025 - 11:44 WITA

DPD PTI Sultra Beberkan Mafia BBM Solar Subsidi, Minta Kajati Sultra Tindaki

Senin, 28 Juli 2025 - 12:00 WITA

SPBU Cialam Jaya Layani Pembeli BBM Subsidi jenis Solar Lewat Aplikasi My Pertamina

Minggu, 27 Juli 2025 - 19:51 WITA

Ketua DPRD dan KPUD Koltim Didesak Tak Terburu-buru Soal PAW

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:52 WITA

PT TMS Beri Penjelasan Kepemilikan yang Sah dan Klarifikasi Informasi Simpang Siur

Senin, 14 Juli 2025 - 15:21 WITA

PT SDP Serahkan Posyandu untuk Masyarakat Baruga

Kamis, 3 Juli 2025 - 19:25 WITA

Fadhal Rahmat Akui Kelalaian dan Sampaikan Permohonan Maaf

Berita Terbaru

Daerah

Ketua DPRD dan KPUD Koltim Didesak Tak Terburu-buru Soal PAW

Minggu, 27 Jul 2025 - 19:51 WITA